Selasa, 20 Maret 2012

Mendeskripsikan Pola Kehidupan di Kawasan Tanah Abang

Sejarah Tanah Abang
      Kompleks Pasar Tanah Abang merupakan salah satu objek sejarah di Ibukota. Mengutip buku 250 Tahun Pasar Tanah Abang yang diterbitkan PD Pasar Jaya pada 1982, Tanah Abang tidak terlepas dari sejarah Kota Jakarta. Memang sampai saat ini belum diketahui secara pasti asal nama Tanah Abang, karena belum ada sumber sejarah tertulis mengenai penemuan nama tersebut. Nama Tanah Abang mulai disebut-sebut pada pertengahan abad ke-17, sehingga banyak orang memperkirakan nama itu berasal dari tentara Mataram yang menyerang VOC pada 1628.
Tentara Mataram, seperti dituliskan dalam sejarah, tidak hanya melancarkan serangan dari arah lautan, namun juga mengepung kota dari arah selatan. Tentara Mataram menggunakan Tanah Abang sebagai pangkalan karena konturnya yang berbukit-bukit dengan genangan rawa-rawa di sekitarnya, yang mengalir ke Kali Krukut. Kawasan itu bertanah merah, atau abang dalam bahasa Jawa. Diperkirakan dari sana nama itu muncul.
Kawasan itu juga dikenal sebagai kawasan perdagangan ketika itu. Tingginya aktivitas ekonomi di kawasan itu mendorong Justinus Vinck, seorang pengusaha sukses, mulai membangun Pasar Tanah Abang dan Pasar Weltevreden, yang kemudian dikenal dengan Pasar Senen pada 1735. Bangunan awal Pasar Tanah Abang sangat sederhana, bilik-bilik dibuat dari bambu. Seiring perkembangan zaman, perbaikan dan peremajaan terus dilakukan. Peremajaan terakhir dilakukan pada 1975.
Setelah terjadi kebakaran pada tahun 2003, hampir seluruh kios-kios di pasar Tanah-abang hangus terbakar. Sisa bangunan yang masih berdiri tinggal Blok B, C dan D, sedangkan blok A sudah tidak layak pakai lagi langsung dirobohkan. Kemudian setahun kemudian menyusul Blok B, C, dan D yang pondasinya juga sudah tidak kuat lagi juga di robohkan. Ditempat inilah mulai didirikan Blok A yang selesai pada tahun 2005, dan Blok B yang selesai akhir tahun ini 2010. Pasar Blok A dan B ini sudah merupakan pasar modern yang menyerupai mal mal lain, full AC, parkir luas dan gedung bertingkat tinggi  dengan mengedepankan faktor kenyamanan dan keamanan.



Tanah Abang Masa Kini
Tanah abang Jakarta pada masa kini terlihat beda sekali pada zaman penjajahan atau asal usulnya tanah abang dahulu.  Bangunannya pun sudah beda sekali terlihat megah dan modern di banding masa lalu. Penduduknya pun semakin padat karena perkembangan dunia. Dan menjadi pusat grosir Jakarta yang termasuk pusat grosir terbesar di Indonesia, di tanah abang terdapat banyak kebutuhan masyarakat dari perlengkapan rumah tangga, baju dan lain-lain terdapat di sana. Mungkin tanah abang ini dari tahun ke tahun akan bertambah masyarakat yang datang untuk berbelanja untuk kebutuhan jasmaninya. Terlihat pada photo di bawah ini tanah abang masa lalu dan masa kini, masa kini lebih modern dan terlihat megah.
Wawancara
Nama : Memey
Pekerjaan : Pedagang Celana Jeans
Lama tinggal : 4 tahun
Lokasi
Alamat : Sumber Mas
               Blok A lantai 1 Los D no.67 B
               Pasar regional tanah abang, Jakarta pusat